Tinggal Bertahun-tahun di Rumah, Keluarga Sudarwati Kini Kehilangan Tempat Berteduh Karena Roboh Karena di Guyur Hujan

Bojonegoro – Tangis pilu menyelimuti keluarga Sudarwati di Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro. Rumah mungil berukuran 3 x 6 meter yang selama ini menjadi tempat berteduh delapan jiwa, rata dengan tanah setelah diguyur hujan deras pada Senin (29/9/2025). Bangunan semi permanen yang mereka sebut “rumah” sejatinya sudah lama rapuh. Namun karena keterbatasan ekonomi, keluarga ini tak punya pilihan lain selain bertahan di sana. Saat hujan deras turun, mereka terbiasa mengungsi ke rumah tetangga demi menghindari risiko bangunan runtuh. “Keluarga itu selalu ke rumah saya kalau hujan. Waktu dengar suara keras, saya keluar dan melihat rumahnya sudah ambruk,” tutur Mela, tetangga yang sejak lama ikut merasakan keresahan mereka. Ironisnya, meski tinggal di kondisi memprihatinkan, rumah Sudarwati tidak pernah tersentuh program bantuan pemerintah. Alasannya, bangunan tersebut berdiri di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan tidak memiliki sertifikat hak milik. Kini, keluarga delapan jiwa itu harus menata ulang hidup mereka tanpa tempat tinggal. Lebih dari sekadar kehilangan rumah, peristiwa ini mencerminkan betapa beratnya perjuangan warga miskin yang terjebak di antara realitas ekonomi dan aturan administratif. Bagi Sudarwati dan keluarganya, rumah mungil yang roboh itu bukan sekadar dinding dan atap, melainkan ruang penuh kenangan, tempat bernaung, sekaligus simbol perjuangan hidup yang sederhana.(red)

admin

Saya hanya anak desa yang ingin bermanfaat untuk dunia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama