Bukan Sekadar Amal: Beasiswa B-Zakat Jadi Jalan Mobilitas Sosial Anak Muda Miskin




Jakarta, 28 Juli 2025 – Zakat bukan lagi sekadar solusi darurat atau bantuan konsumtif. Tahun ini, zakat naik kelas menjadi instrumen mobilitas sosial melalui program Beasiswa Zakat Indonesia (B-Zakat) yang menyasar mahasiswa kurang mampu di seluruh Indonesia.

Dicanangkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) bersama BAZNAS dan 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ), program ini memberikan beasiswa penuh dari semester satu hingga lulus kepada 183 mahasiswa S1 di 21 perguruan tinggi mitra, termasuk kampus-kampus unggulan seperti UGM, UI, ITB, dan Universitas Brawijaya.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghofur menyebutkan, B-Zakat dirancang untuk menghapus batas sosial berbasis ekonomi, menjadikan zakat sebagai kendaraan jangka panjang untuk mencetak generasi berdaya dan berdampak.

 “Kami ingin melahirkan generasi intelektual yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan peduli pada perubahan sosial,” tegas Waryono dalam keterangannya.

Selama ini, program beasiswa dari LAZ cenderung bersifat parsial—berfokus pada bantuan tugas akhir atau hanya untuk semester-semester akhir. B-Zakat hadir sebagai terobosan kolaboratif yang menyatukan potensi dana zakat nasional untuk pembiayaan pendidikan komprehensif, mencakup biaya kuliah hingga kebutuhan hidup mahasiswa.

Kepala Puspenma, Ruchman Basori menambahkan bahwa program ini telah menarik minat lebih dari 1.300 pendaftar, dan 507 peserta telah lolos seleksi administrasi. Proses seleksi berlangsung ketat dan transparan, mengedepankan prinsip keadilan serta akuntabilitas publik.

Di tengah tantangan akses pendidikan tinggi yang masih timpang, terutama bagi kelompok ekonomi lemah, B-Zakat menjadi angin segar. Program ini bukan hanya menargetkan output berupa lulusan, tetapi outcome berupa perubahan sosial, di mana para penerima beasiswa nantinya diharapkan kembali ke komunitas mereka sebagai agen pemberdayaan.

Sebanyak 10 PTKIN dan 11 PTN ternama menjadi mitra pelaksana, mulai dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IPB, UNDIP, hingga ITS Surabaya.

B-Zakat 2025 menjadi bukti konkret bahwa zakat bukan hanya soal memberi, tetapi mengangkat martabat dan membebaskan generasi dari lingkaran kemiskinan struktural. Inilah wajah baru zakat di Indonesia—dari sekadar santunan menjadi jembatan peradaban.(red)

Redaksi

Nothing..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama