Program "YA BISA" Jadi Solusi Akses Layanan Kesehatan bagi Penderita Tuberkulosis di Bojonegoro
Pastipas.id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen mendukung pencapaian Indonesia Bebas TBC pada tahun 2030. Sebagai langkah nyata, Pemkab Bojonegoro mengadakan talkshow edukasi terkait tuberkulosis (TBC) dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC.
Pada Jumat (9/5/2025), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bojonegoro menyelenggarakan talkshow SAPA Malowopati FM yang membahas topik Temukan dan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC. Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber, termasuk dr. Rachmad Subagyo, Sp.P, dokter spesialis paru RSUD Sumberrejo, dan Nur Cahyo, SKM, MM.Kes., pengelola Program TB di Dinas Kesehatan Bojonegoro.
Dalam acara ini, dr. Rachmad menjelaskan bahwa TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang bisa menyebar melalui udara dari penderita yang batuk. Gejala yang sering muncul pada penderita TBC meliputi batuk berkepanjangan, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan.
"Meski terdengar mengkhawatirkan, TBC sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan asalkan dilakukan deteksi dini dan pengobatan yang tepat," ujar dr. Rachmad dalam kesempatan tersebut.
Namun, yang lebih menarik perhatian dalam talkshow kali ini adalah program “YA BISA” yang digagas oleh Dinas Kesehatan Bojonegoro. Program ini bertujuan untuk memberikan pendekatan psikologis kepada penderita TBC, agar mereka tidak merasa malu atau takut untuk menjalani pengobatan. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk mengenal lebih dekat peran kader penyintas TB yang dapat membantu penderita dalam mengakses layanan kesehatan, baik di Poskesdes, Polindes, maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Nur Cahyo, pengelola program TB, menambahkan bahwa kader penyintas TB dapat memberikan pendampingan secara langsung kepada penderita yang merasa enggan mengunjungi fasilitas kesehatan. Dengan adanya fasilitasi ini, diharapkan tidak ada lagi hambatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan, terlebih karena seluruh layanan kesehatan terkait TBC ini dapat diakses secara gratis.
Pemkab Bojonegoro berharap melalui edukasi seperti ini, kesadaran masyarakat terhadap gejala TBC semakin meningkat dan mereka lebih cepat mendapatkan penanganan yang tepat. Program edukasi ini menjadi salah satu langkah penting dalam mempercepat pencapaian Indonesia Bebas TBC pada tahun 2030.
Dengan dukungan masyarakat dan peran aktif dari berbagai pihak, diharapkan Bojonegoro dapat menjadi salah satu kabupaten yang berhasil mengatasi penyebaran TBC, sehingga mendukung target nasional Indonesia Bebas TBC pada tahun 2030.(red)
Posting Komentar
Posting Komentar