Pastipas.id — Suasana Desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro, Magetan, mendadak memanas setelah warga mengetahui lapangan desa mereka dikeruk untuk pembangunan gerai Koperasi Desa Merah Putih. Pengerjaan dilakukan tanpa pemberitahuan, sehingga memicu kekecewaan dan kemarahan warga.
Lapangan yang sehari-hari menjadi tempat olahraga dan kegiatan warga, tiba-tiba dipasang alat berat. Karena merasa tidak pernah diajak musyawarah, ratusan warga langsung mendatangi Balai Desa pada Rabu malam untuk meminta penjelasan.
“Kami tidak menolak program koperasi, tapi jangan menggunakan fasilitas umum tanpa bicara dulu,” ujar Joko Susilo, perwakilan warga.
Deesa dan Pengelola Koperasi Akui Kesalahan
Merespons protes itu, Kepala Desa Supriyo bersama pengurus Koperasi Merah Putih, Susanto, menggelar musyawarah khusus bersama warga. Dalam forum tersebut, keduanya mengakui adanya kekurangan komunikasi.
Susanto menjelaskan bahwa lokasi awal pembangunan tidak memenuhi persyaratan, sehingga rencana dialihkan ke lapangan desa. Namun keputusan itu diambil tanpa sosialisasi memadai.
Proyek Dipindah, Lapangan Akan Dikembalikan Seperti Semula
Setelah pembahasan bersama, disepakati bahwa pembangunan gerai koperasi akan dipindahkan ke lokasi lain yang lebih sesuai. Pemerintah desa juga berjanji memulihkan lapangan ke kondisi awal.
“Kami pastikan lapangan diperbaiki dan tidak dipakai untuk proyek ini. Komunikasi yang kurang ini jadi pelajaran untuk kami,” kata Kades Supriyo.
Kesepakatan itu membuat suasana kembali kondusif. Meski demikian, warga berharap setiap program pembangunan di desa ke depan selalu melibatkan mereka sejak awal agar tidak menimbulkan kesalahpahaman serupa.
