Bupati Setyo Wahono Dorong ASN Bojonegoro Bangun Kepemimpinan Kolaboratif untuk Atasi Kemiskinan

Pastipas.id, Bojonegoro – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono membuka kegiatan Leadership Education and Action Foundation for Sustainability (LEANS) yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro di Hotel Dewarna, Rabu (8/10/2025). Kegiatan yang menggandeng United in Diversity (UID) ini diikuti oleh 50 ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta sembilan peserta dari unsur kecamatan dan perwakilan desa yang menangani program pengentasan kemiskinan. Dalam kegiatan tersebut, tiga desa — Tondomulo (Kecamatan Kedungadem), Kolong (Kecamatan Ngasem), dan Nganti (Kecamatan Ngraho) — ditetapkan sebagai desa pilot project tahap awal dalam program pengentasan kemiskinan Kabupaten Bojonegoro. Desa-desa ini menjadi laboratorium lapangan bagi pengembangan model kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menekan angka kemiskinan secara berkelanjutan. Bupati Setyo Wahono dalam arahannya menegaskan pentingnya membangun mindset kemandirian dan profesionalisme ASN agar mampu mempercepat penanganan kemiskinan. Ia menilai, birokrasi di era sekarang harus meninggalkan pola kerja administratif yang hanya berorientasi pada penyerapan anggaran, dan mulai bergerak pada pendekatan berbasis hasil (outcome-oriented governance). “Target kita bukan sekadar menyerap anggaran, tapi bagaimana setiap program benar-benar memberi dampak nyata bagi masyarakat. ASN harus berpikir inovatif dan mampu melahirkan solusi dari lapangan,” tegas Bupati. Lebih lanjut, Setyo Wahono menekankan bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya menjadi tugas pemerintah semata. Menurutnya, dibutuhkan sinergi lintas sektor antara OPD, pemerintah desa, dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat agar hasilnya lebih efektif dan berkelanjutan. “Kemiskinan adalah persoalan kompleks. Hanya dengan kolaborasi dan keterbukaan antar pihak, kita bisa menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” ujarnya. Kepala BKPP Kabupaten Bojonegoro dalam laporannya menjelaskan, pelatihan LEANS dirancang untuk menguatkan kapasitas kepemimpinan ASN agar mampu bekerja lintas sektor dan berorientasi pada keberlanjutan. Kegiatan ini juga menjadi wadah strategis dalam membangun kesadaran kolektif ASN untuk bergerak bersama menurunkan angka kemiskinan melalui inovasi sosial dan kemitraan multipihak. “Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah awal terbangunnya sinergi lintas sektor di Bojonegoro. Penanganan kemiskinan tidak cukup dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga perlu melibatkan swasta, akademisi, NGO, dan perusahaan besar melalui program CSR,” tutur Kepala BKPP. Melalui program LEANS ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan komitmennya dalam membangun kepemimpinan ASN yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi pada hasil. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan di Bumi Angling Dharma.(red)

admin

Saya hanya anak desa yang ingin bermanfaat untuk dunia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama