Pastipas.id, Bojonegoro – Di tengah teriknya kemarau yang belum sepenuhnya beranjak, truk-truk tangki berlogo BPBD tampak lalu lalang di sejumlah jalan pedesaan Bojonegoro. Sirene kecil mereka bukan tanda bahaya, melainkan tanda harapan — harapan bagi warga yang telah berminggu-minggu bergantung pada kiriman air bersih untuk mengisi tandon dan ember-ember di rumah mereka.
Upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dalam menyalurkan air bersih terus berlanjut tanpa jeda. Hingga Senin (20/10/2025), tercatat sebanyak 417 tangki atau setara dengan sekitar 3,3 juta liter air telah didistribusikan ke 12 kecamatan dan 15 desa yang masih mengalami kekeringan. Jumlah itu bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata kerja kemanusiaan di tengah paceklik air.
Dari Meduri di Kecamatan Margomulyo hingga Sumberharjo di Kecamatan Sumberrejo, distribusi air bersih terus dilakukan bergilir setiap hari. Tak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, BPBD juga menyasar lembaga pendidikan dan pondok pesantren seperti Pondok Wasilatul Huda di Kepohkidul serta Pondok Darul Fikri di Kepohbaru. Langkah ini dilakukan agar aktivitas belajar-mengajar tetap berjalan tanpa hambatan.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menyalurkan air, tetapi juga memantau kondisi lapangan secara rutin. “Kami memastikan setiap tangki air benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan. Distribusi dilakukan bergilir agar semua wilayah terdampak mendapat giliran secara adil dan tepat sasaran,” ujarnya.
Heru juga menjelaskan, kerja sama lintas pihak menjadi kunci keberhasilan operasi kemanusiaan ini. BPBD menggandeng pemerintah kecamatan, desa, serta relawan lokal untuk memperlancar pendistribusian. Sinergi ini mencerminkan semangat gotong royong masyarakat Bojonegoro yang tetap kuat meski dihadapkan pada keterbatasan air.
Meski beberapa wilayah mulai diguyur hujan ringan, namun curahnya belum merata. Di sejumlah titik, tanah masih merekah dan sumur-sumur warga belum kembali berisi. Karena itu, BPBD memastikan program distribusi air bersih tetap berjalan hingga situasi kembali normal dan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Di tengah musim kemarau yang panjang ini, setiap tetes air menjadi simbol kepedulian. Bagi warga, air bukan sekadar kebutuhan, melainkan kehidupan. Dan bagi para petugas BPBD, setiap perjalanan membawa tangki air adalah misi kemanusiaan yang menghidupi harapan banyak orang di pelosok Bojonegoro.(red)
Tags
Peristiwa
