Bojonegoro – Dunia pendidikan Bojonegoro tengah menyambut babak baru. Pusat Belajar Guru (PBG), yang sempat vakum beberapa tahun, kini bersiap bangkit dengan wajah baru. Bertempat di Smartclass UNUGIRI, para pendidik, kepala sekolah, pengawas, akademisi, hingga penggiat pendidikan berkumpul dalam sebuah Diskusi Terfokus pada Jumat (19/9/2025) untuk merumuskan arah dan model organisasi PBG yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Inisiatif revitalisasi ini difasilitasi oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas, bekerja sama dengan LPPM UNUGIRI. Dukungan tersebut menjadi angin segar bagi para guru yang merindukan ruang kolaborasi profesional seperti yang pernah ada pada masa kejayaan PBG 2015–2018.
Khoirul Anam, salah satu mantan pengurus PBG, mengaku haru melihat semangat yang kembali tumbuh. Ia mengenang PBG sebagai wadah yang dulu berhasil meningkatkan kapasitas guru, melahirkan karya ilmiah, hingga mendorong terbitnya buku-buku di level nasional dan internasional. “Dampaknya luar biasa bagi karier guru. Kini saatnya semangat itu dihidupkan lagi,” ujarnya.
Dalam diskusi kali ini, peserta berhasil menyusun rancangan struktur organisasi baru, uraian tugas, hingga mekanisme kerja yang lebih fleksibel. Tak hanya itu, juga lahir rekomendasi restrukturisasi kelembagaan, pemilihan pengurus inti baru, serta rencana tindak lanjut yang terukur.
Perwakilan EMCL, Joni Wicaksono, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung pendidikan. “Investasi terbaik adalah investasi pada manusia. Kami berharap PBG bisa menjadi wadah yang lebih kuat bagi guru Bojonegoro untuk terus belajar dan berinovasi,” ungkapnya.
Kebangkitan PBG kali ini tidak sekadar mengulang kejayaan masa lalu, tetapi menjadi langkah strategis membangun ekosistem pendidikan yang berdaya saing. Semangat kolektif para guru yang hadir membuktikan bahwa perubahan pendidikan dimulai dari pelaku utama di lapangan: pendidik itu sendiri.(red)
Guru Bojonegoro Hidupkan Lagi Pusat Belajar Guru, Revitalisasi Jadi Tonggak Inovasi Pendidikan
byadmin
-
0
