Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat peran Posyandu sebagai garda depan pelayanan dasar masyarakat. Langkah ini sejalan dengan empat arahan prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, yakni menurunkan kemiskinan, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi pengangguran.
Dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Tim Pembina Posyandu se-Kabupaten Bojonegoro yang digelar 20–21 Agustus 2025, Wakil Bupati Nurul Azizah menegaskan bahwa cita-cita Posyandu sejak berdiri tahun 1971 selaras dengan visi pembangunan saat ini. “Posyandu hadir untuk memperkuat pelayanan dasar, kini cakupannya meluas ke enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM),” ujarnya.
Enam bidang itu meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum, serta sosial. Sejumlah program inovatif pun sudah berjalan, mulai dari dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG), sekolah rakyat, hingga layanan bebas TBC dengan sistem jemput bola puskesmas.
Kepala Dinas PMD Bojonegoro, Machmuddin, menambahkan bimtek ini bertujuan meningkatkan kapasitas tim pembina di 28 kecamatan agar optimal dalam perencanaan, pengawasan, dan pelaporan. “Posyandu kini bukan sekadar layanan kesehatan ibu-anak, tetapi juga lembaga desa yang berperan penting dalam pembangunan partisipatif,” tegasnya.
Sebanyak 196 peserta mengikuti bimtek ini, terdiri dari kepala seksi pemberdayaan masyarakat kecamatan dan ketua bidang SPM posyandu. Dengan penguatan kapasitas ini, Posyandu diharapkan semakin berdaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
