Banjir Bandang Terjang Empat Kecamatan di Bojonegoro, Puluhan Rumah Terendam dan Talut Jalan Ambrol

 


Bojonegoro – Hujan deras yang mengguyur wilayah barat Kabupaten Bojonegoro hingga kawasan kota sejak Jumat malam (16/5/2025) menyebabkan banjir bandang di empat kecamatan, yakni Ngambon, Ngasem, Purwosari, dan Tambakrejo. Air mulai naik sekitar pukul 22.00 WIB dan baru surut menjelang Sabtu (17/5/2025) dini hari.

Banjir ini mengakibatkan sedikitnya 70 rumah warga terendam, sejumlah infrastruktur rusak, dan lahan pertanian tergenang air.

Di Kecamatan Ngambon, banjir melanda Desa Bondol dan Karangmangu. Camat Ngambon, M. Ridwan Sayyadi, menyampaikan bahwa banjir kali ini merupakan yang ketiga kalinya menerjang Desa Karangmangu dalam sepekan terakhir.

“Kalau di Bondol baru pertama, tapi Karangmangu sudah tiga kali dalam minggu ini. Jumat malam itu yang paling besar, 24 kepala keluarga terdampak,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

Satu rumah di Dusun Semek bahkan harus dibongkar paksa karena pondasinya longsoKali Gandong Meluap di Ngasem

Banjir juga melanda Kecamatan Ngasem akibat luapan Kali Gandong. Air sungai naik dan merendam Dusun Karanganyar, Desa Setren.

“Sekitar jam 3 pagi, air menutup akses jalan, tapi siangnya sudah surut,” terang Camat Ngasem, Iwan Sopian.

Kondisi cukup parah terjadi di Kecamatan Tambakrejo. Hujan dengan intensitas tinggi merusak Talut Penahan Tebing (TPT) di jalan poros kabupaten Glagah–Ngambon, tepatnya di Desa Mulyorejo.

Camat Tambakrejo, Kasmari, menyebutkan longsoran talut memakan bahu jalan dan memutus sejumlah jembatan penghubung antar dusun.

“Perkantoran Desa Kacangan juga tergenang semalam,” ucapnya.

Dari data awal yang dihimpun BPBD Bojonegoro, tercatat sekitar 70 rumah warga terdampak di empat kecamatan. Satu talut dan setidaknya tiga jembatan rusak. Beberapa petak sawah di Desa Bondol ikut tergenang.

Tim BPBD masih melakukan pendataan di lapangan. Selain itu, mereka telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.

Kepala Desa Karangmangu, Parji, menyebut luapan air sungai disebabkan oleh kondisi alur yang dangkal.

“Banjir sebesar ini terakhir terjadi delapan tahun lalu. Kami minta sungai dinormalisasi dan tanggul diperkuat,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui BPBD mengimbau warga tetap siaga menghadapi potensi hujan lebat yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Mei, berdasarkan informasi dari BMKG. 

Warga diminta mengamankan barang penting ke tempat lebih tinggi, Menghindari tepi sungai saat hujan deras, Segera melapor jika muncul retakan tanah atau tanda-tanda longsor(red)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas