Bimtek DTSEN Dorong Validasi Data Sosial Ekonomi hingga Tingkat Desa



Pastipas.id, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Sabtu (13/12/2025), di Sekolah Model Terpadu (SMT) Bojonegoro. 

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat basis data sosial ekonomi yang akurat sebagai fondasi perencanaan pembangunan dan penyaluran program pemerintah agar tepat sasaran.

Bimtek DTSEN secara resmi dibuka Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa para peserta merupakan kader terpilih dalam program Bojonegoro Membangun yang memiliki peran penting dalam menjaga validitas data di tingkat desa dan kelurahan. 

Data yang akurat, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan seluruh program pembangunan daerah.

Wakil Bupati memaparkan target pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD, meliputi penurunan angka kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penurunan pengangguran, serta penguatan konektivitas wilayah. 

Berdasarkan data BPS Desember 2025, angka kemiskinan Bojonegoro tercatat turun dari 11,69 persen menjadi 11,49 persen, sementara angka stunting berhasil ditekan dari 14,2 persen menjadi 12 persen.

Atas capaian penurunan stunting tersebut, Pemkab Bojonegoro memperoleh insentif fiskal sebesar Rp5,9 miliar yang akan dialokasikan kembali untuk percepatan penurunan stunting dengan target satu digit. 

Selain itu, produktivitas padi Bojonegoro kini mencapai 880 ribu ton, melampaui Kabupaten Ngawi dan mendekati Kabupaten Lamongan, serta IPM meningkat signifikan dari 72,29 menjadi 73,54. Seluruh capaian ini, kata Wabup, tidak lepas dari peran data yang valid dan akuntabel.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiyati, menegaskan bahwa DTSEN menjadi dasar penting dalam pemetaan program kesehatan, termasuk jaminan kesehatan, intervensi gizi, dan penanganan stunting. Selama 13–16 Desember 2025, Pemkab Bojonegoro melatih 2.580 peserta dari unsur pemerintah desa hingga RT dalam empat angkatan, dengan harapan menghasilkan data DTSEN yang valid dan siap digunakan sebagai dasar kebijakan pembangunan tahun 2026.(red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama