Miftahul Huda Gelar Reses di Joglo Malo, Warga Titipkan Aspirasi



Bojonegoro – Kegiatan reses anggota dewan dari Fraksi PKB DPRD Bojonegoro, Miftahul Huda, yang digelar di Joglo Malo pada Kamis (21/11) berlangsung interaktif. Acara tersebut menghadirkan perwakilan petani, pedagang, guru ngaji, serta pemuda pegiat desa yang menyampaikan beragam aspirasi terkait kebutuhan riil masyarakat.

Dalam dialog reses itu, Fatoni sebagai perwakilan petani menyampaikan keluhan soal berbagai hambatan yang masih dihadapi petani di tingkat desa. Mulai dari maraknya serangan hama tikus hingga ketergantungan terhadap pupuk anorganik. Ia meminta pemerintah memperkuat pendampingan kelembagaan tani agar petani mampu mandiri menghadapi permasalahan lapangan.

“Para petani perlu penguatan kelembagaan supaya mampu menyelesaikan persoalan sendiri. Selain hama tikus, kami butuh pelatihan pembuatan pupuk organik agar tidak terus bergantung pada pupuk anorganik,” ujarnya.

Dari kalangan pedagang, Siti Nur Mukhomimah mengeluhkan sepinya pembeli di kios kelontong dan pasar tradisional. Menurutnya, banyak warga yang beralih berbelanja ke toko modern maupun platform online, sehingga pedagang kecil semakin terpinggirkan.

“Pedagang kelontong dan kios perlu dilindungi melalui kebijakan pemerintah. Pasar semakin sepi karena masyarakat lebih memilih toko modern dan belanja online. Kami butuh perhatian agar bisa tetap bertahan,” ungkapnya.

Sementara itu, Heni Listianto mewakili pemuda desa menyoroti minimnya pelatihan yang sesuai kebutuhan lapangan. Ia berharap pemerintah membuka lebih banyak program peningkatan skill serta peluang kerja agar pemuda desa tidak tertinggal.

“Pemuda butuh pelatihan yang benar-benar sesuai kebutuhan riil di lapangan. Kami berharap ada kebijakan yang membuka peluang kerja bagi pemuda desa,” tegasnya.

Kegiatan reses di Joglo Malo ini menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk menyampaikan langsung aspirasi dan kebutuhan mereka. Masukan tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan program dan kebijakan pemerintah ke depan.

Redaksi

Nothing..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama