Rel Dicuri, Pengawasan Jalur KA di Bojonegoro Dipertanyakan

 



Pastipas.id – Aksi pencurian rel kereta api di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, yang terjadi dini hari Minggu (8/6), mengundang kekhawatiran baru: bagaimana sistem pengawasan jalur kereta api selama malam hari? Peristiwa itu bukan hanya membahayakan perjalanan kereta api, tapi juga mempertanyakan efektivitas keamanan infrastruktur vital negara.

Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya telah menyatakan keprihatinan dan mengecam aksi pencurian tersebut. Namun, publik bertanya-tanya, bagaimana mungkin rel kereta api—yang semestinya dijaga ketat—bisa diangkut dengan truk tanpa terdeteksi aparat atau petugas pengawas jalur?

“Kalau sampai rel bisa dicuri dengan truk besar pada jam 1 malam, berarti memang pengawasannya sangat longgar atau bahkan tidak ada,” ujar Dwi Santosa, pengamat transportasi dari Surabaya kepada Radar Bojonegoro, Selasa (10/6). 

Ia menilai kejadian ini sebagai bukti lemahnya sistem patroli dan pengawasan infrastruktur publik, terutama pada malam hari.


Dari informasi yang dihimpun, rel yang dicuri diangkut menggunakan truk warna kuning bernopol K 8720 ES. Truk itu sempat berhenti di Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, sebelum akhirnya ditinggalkan oleh pelaku yang kabur usai kejar-kejaran dengan warga.

 Tidak ada penghalang fisik, kamera pengawas, atau respons cepat dari aparat di jalur tersebut saat pencurian terjadi.

Menurut Dwi, kejadian ini harus menjadi peringatan keras bagi PT KAI dan aparat kepolisian untuk mengevaluasi ulang pengamanan jalur KA, terutama jalur nonaktif atau jalur yang jarang dilalui. 

"Pencurian seperti ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Jika pengawasan tidak ditingkatkan, kejadian serupa akan terus terulang,” tambahnya.

LSM Masyarakat Transparansi Bojonegoro (MTB) menilai KAI seharusnya sudah memiliki sistem digital pemantauan berbasis kamera dan sensor pada jalur-jalur rawan.

 “Zaman sudah digital, tapi aset negara dibiarkan tanpa pemantauan teknologi. Ini bukan hanya pembiaran, tapi potensi pemborosan anggaran kalau rel harus diganti akibat kelalaian,” ujar Sekretaris MTB, Rizka Anggraini.

Menanggapi hal tersebut, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian ke Polsek Kapas dan mendukung penuh proses penyelidikan. 

Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci soal sistem pengamanan jalur yang berlaku saat ini, termasuk apakah ada patroli rutin atau kamera pengawas di lokasi kejadian.

Sementara itu, masyarakat sekitar berharap KAI dan pemerintah segera meningkatkan pengamanan dan menjalin koordinasi lebih baik dengan warga sekitar jalur KA. “Warga kami yang duluan tahu dan mengejar pelaku. Tapi kami tidak bisa terus jadi satpam rel, harus ada sistem resmi,” ujar Kepala Desa Sukowati, Suyono.

Hingga berita ini ditulis, pelaku pencurian masih dalam pengejaran polisi. Truk yang digunakan sebagai alat angkut telah diamankan sebagai barang bukti.


Redaksi

Nothing..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama