Jalan Pramoedya Ananta Toer Resmi Ditetapkan
![]() |
Jalan Pramoedya Ananta Toer Resmi Ditetapkan |
Pastipas.id, Blora – Seratus tahun setelah kelahirannya, Pramoedya Ananta Toer, penulis legendaris yang dikenal lewat karya-karya monumental seperti Bumi Manusia, kembali “pulang” ke tanah kelahirannya, Blora.
Pemerintah Kabupaten Blora bersiap menggelar Festival Blora: Seabad Pram pada 6–8 Februari 2025 mendatang, sebuah perayaan besar untuk mengenang warisan pemikiran dan karya sang sastrawan.
Tak hanya festival, nama Pramoedya Ananta Toer juga akan diabadikan sebagai nama jalan baru di Blora. Bupati Blora, Arief Rohman, membenarkan bahwa Jalan Pramoedya Ananta Toer akan menjadi nama resmi untuk jalan penghubung dari Jalan Cendana/Gunandar, perbatasan Kelurahan Mlangsen dan Kelurahan Beran, menuju Jalan Mr. Iskandar Blora.
"Rencana untuk Jalan Pramoedya kita taruh di sana," ujar Arief Rohman baru-baru ini.
Awalnya, wacana pemberian nama ini sempat diarahkan ke Jalan Sumbawa Blora yang menuju rumah masa kecil Pramoedya. Namun, setelah berdiskusi dengan masyarakat setempat, pertimbangan administratif menjadi alasan pemindahan lokasi.
“Mengubah nama jalan lama akan berdampak pada banyak hal, seperti perubahan KTP, KK, surat tanah, dan dokumen lainnya. Karena itu, jalan baru menjadi pilihan terbaik,” jelas Arief.
Festival Blora: Seabad Pram tidak hanya menjadi ajang penghormatan, tetapi juga momentum menghidupkan kembali semangat dan gagasan Pramoedya Ananta Toer. Bupati Blora, Arief Rohman, mengundang seluruh pecinta sastra dan pemikiran Pram untuk hadir.
"Kami mengundang semua pecinta Pram, pecinta sastra, dan pemikiran kritis untuk datang ke Blora. Kiprah beliau tidak hanya menggema di tingkat nasional, tetapi juga internasional," ujar Arief saat kick-off acara di Jakarta, 21 Januari 2025.
Festival ini akan menghadirkan berbagai acara menarik, mulai dari peresmian sketsa, patung, hingga peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer.
Selain itu, akan diluncurkan pula situs seabadpram.com yang memuat arsip-arsip penting terkait Pram, serta peluncuran cetak ulang beberapa karyanya.
Sejumlah seniman dan musisi ternama turut memeriahkan acara ini, seperti Happy Salma, Marjinal, Shaggydog, Iksan Skuter, hingga Blackstone. Tak ketinggalan, siswa-siswi SMP di Blora juga akan unjuk gigi dalam pertunjukan yang terinspirasi dari karya-karya Pram.
Agenda menarik lainnya meliputi pemutaran film dokumenter tentang Pram, penayangan film Bumi Manusia, pementasan teater monolog Nyai Ontosoroh, hingga konser penutup bertajuk Anak Semua Bangsa pada 8 Februari 2025.
Ketua Dewan Kebudayaan Blora (DKB), Dalhar Muhammadun, menyebut persiapan festival ini sudah mencapai 50 persen. “Kami sedang mematangkan semua persiapan teknis. Para panitia dan relawan bekerja sesuai tugas masing-masing, dan sejauh ini berjalan lancar,” katanya.
Dalhar optimistis peresmian nama Jalan Pramoedya Ananta Toer akan menjadi salah satu momen yang paling menyedot perhatian publik, baik dari dalam maupun luar Blora.
"Festival ini bukan sekadar perayaan seremonial. Ini adalah upaya untuk menjaga api semangat yang telah dinyalakan Pramoedya Ananta Toer, agar terus menyala di hati generasi masa kini dan mendatang," pungkas Dalhar.
Seabad Pramoedya Ananta Toer bukan hanya perayaan seorang sastrawan besar, tetapi juga sebuah refleksi tentang betapa pentingnya menjaga warisan intelektual yang mampu menginspirasi banyak generasi.
Blora, tempat Pram dilahirkan, kini menjadi saksi bisu atas perjalanan panjang seorang anak bangsa yang kisahnya tak lekang oleh waktu. (riz)
Posting Komentar
Posting Komentar