Pastipas.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Terbaru, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono bersama Wakil Bupati Nurul Azizah mencanangkan program penanaman pohon dan pengembangan hutan kota di wilayah Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro.
Penanaman perdana dilakukan di bantaran Sungai Bengawan Solo dengan menanam pohon pule dan tabebuya. Lahan yang sebelumnya tidak terpakai itu kini mulai difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang ramah lingkungan dan edukatif.
"Kami berharap hutan kota ini menjadi bentuk nyata dari komitmen bersama dalam melestarikan lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Bupati Wahono saat memberikan sambutan.
Kegiatan ini turut melibatkan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), serta masyarakat sekitar. Harapannya, program ini bisa menumbuhkan budaya Gemar Menanam Pohon di tengah masyarakat, sebagai upaya kolektif menjaga kelestarian lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Luluk Alifah, menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup, nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Bojonegoro berada di angka 70,10. Angka ini merupakan akumulasi dari indeks kualitas udara, air, dan tutupan lahan.
“Indeks kualitas udara tercatat sebesar 87,18, namun indeks tutupan lahan masih rendah, hanya 58,59. Untuk itu, hutan kota ini diharapkan bisa membantu menaikkan nilai tutupan lahan dan mendukung ekosistem yang berkelanjutan,” ungkap Luluk.
Menurut RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kabupaten Bojonegoro, luas kawasan yang ditetapkan sebagai hutan produksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup masih 1,6 hektare atau hanya 14% dari luas lahan sebesar 13.225 hektare.
Dengan pencanangan ini, Bojonegoro tidak hanya bergerak secara simbolik, tetapi menapaki langkah konkret menuju kabupaten yang lebih hijau dan sehat di masa depan.(*Red)