Fashion Show Kebaya Batik, GOW Bojonegoro Gaungkan Cinta Budaya Sejak Dini

 

Bojonegoro, Pastipas.id — Semangat pelestarian budaya lokal mendapat ruang ekspresi dalam gelaran Lomba Fashion Show Kebaya Modern Batik yang digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bojonegoro pada Sabtu malam (3/5/2025) di Go Fun Entertainment Complex. Dengan sentuhan modern pada busana tradisional, ajang ini menjadi panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan kecintaan terhadap warisan leluhur.

Acara ini tidak hanya meriah dengan kehadiran sekitar 800 penonton dan terjualnya 500 tiket, tetapi juga sarat makna edukatif dan budaya. Melibatkan 90 peserta dari berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Tuban, dan Blora, lomba dibagi dalam dua kategori usia: 5–11 tahun dan 12–17 tahun. Setiap penampilan memperlihatkan kreasi kebaya yang dipadukan dengan batik khas Bojonegoro secara elegan dan inovatif.

Ketua Panitia Hj. Luki Lukfiana, SPi, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk penanaman nilai-nilai Kartini dan pelestarian budaya sejak usia dini. “Anak-anak perlu diajak bangga memakai busana tradisional. Dengan konsep yang kekinian, kebaya dan batik tidak hanya bisa dikenakan pada momen adat, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup modern,” ungkapnya.

Dukungan 34 sponsor dan kehadiran tokoh-tokoh perempuan seperti Hj. Lely Tinawati, Ketua GOW Bojonegoro yang telah mengabdi selama 35 tahun, menambah semangat acara. Penampilan pembuka berupa line dance dan opera dari Zahida Painting yang melibatkan Ibu Wakil Bupati Bojonegoro menjadi simbol kolaborasi antara seni, budaya, dan kepemimpinan perempuan.

Ibu Wakil Bupati sendiri turut memberikan apresiasi dengan menyebut lomba ini sebagai sarana edukasi kebangsaan dan kebudayaan. Ia juga memperkenalkan motif batik Obor Sewu sebagai identitas baru dalam pakaian dinas ASN di Pemkab Bojonegoro, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung produk lokal.

Acara ini turut dihadiri oleh kepala OPD, para pimpinan organisasi wanita, serta berbagai pihak yang peduli terhadap keberlanjutan budaya lokal.

Lewat ajang ini, GOW Bojonegoro membuktikan bahwa pelestarian budaya tidak harus kaku. Dengan sentuhan kreatif dan keterlibatan anak-anak serta remaja, nilai-nilai luhur bisa terus hidup dan tumbuh dalam semangat zaman. (red)