Bupati Blora Kunjungi Rumah Duka Muslikin
![]() |
Bupati Blora Kunjungi Rumah Duka Muslikin |
Pastipas.id, Blora - Kasus kematian tragis yang menimpa Muslikin (45) dan anaknya SKP (9) di Dusun Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, mengundang keprihatinan berbagai pihak.
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, langsung mengunjungi rumah duka usai kembali dari perjalanan dinas di Magelang, Senin (3/3/2025).
Dalam kunjungannya, Bupati Arief yang didampingi Ketua TP PKK dan Baznas Blora menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Kita doakan semoga almarhum dan almarhumah Husnul Khotimah. Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, jangan sampai karena harta atau materi seseorang tega menghilangkan nyawa, apalagi saudaranya sendiri," ucap Bupati Arief.
Selain menyampaikan belasungkawa, Bupati Arief juga bertemu dengan anak perempuan almarhum yang saat ini tengah menempuh pendidikan di IAIN Kudus.
"Kami melihat bahwa almarhum masih memiliki putri yang sudah semester 8 dengan IPK 3,8. Ini luar biasa. Kami meminta Baznas untuk mendampingi agar kuliahnya tetap bisa diselesaikan," ujar Mas Arief, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, Bupati Blora juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil menangkap terduga pelaku dalam waktu singkat.
"Kami sangat mengapresiasi Kapolres dan jajarannya yang telah bekerja cepat mengungkap kasus ini," katanya.
Sementara itu, Masrupah, istri korban, masih tak menyangka kejadian tragis ini menimpa keluarganya. Ia mengisahkan momen saat dirinya dipanggil anaknya untuk pulang karena ada kejadian.
"Saya tanya, bapak di mana? Tapi bapak tidak ada. Saat saya pulang, ternyata suami saya sudah tergeletak, anak saya juga ketakutan," tuturnya.
Masrupah juga mengungkapkan bahwa suaminya sempat mengalami kejang dengan mulut berbusa sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kepala Desa Sambonganyar, Teguh Mulyo Utomo, mengaku kaget saat mengetahui bahwa pelaku pembunuhan ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Pada malam kejadian, setelah sholat Isya, tersangka masih ikut bertakziah di rumah duka. Kami sama sekali tidak menaruh curiga," kata Teguh.
Namun, ketidakhadiran tersangka dalam pengajian rutin untuk keluarga yang berduka mulai menimbulkan tanda tanya. Setelah dilakukan penyelidikan oleh kepolisian, bukti-bukti mengarah kepada MK sebagai pelaku utama.
Dugaan sementara, motif pembunuhan ini berkaitan dengan ketidaksepahaman dalam pembelian tanah.
"Hingga saat ini, warga Desa Sambonganyar masih terpukul atas kejadian ini. Muslikin dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah di lingkungan," pungkas Kades Teguh. (riz)
Posting Komentar
Posting Komentar